Buku Andai-Andai
News Issue
Novel
Buku Andai-Andai
PENERBIT MAF. Andai-Andai merupakan sastra lisan asli kawasan Sumatera Bagian Selatan yang meliputi Lampung, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu. Saat ini, cerita Andai-Andai masih dikenal di masyarakat pedesaan oleh generasi tua. Sementara generasi muda yang lahir di atas tahun 1990 sudah tidak lagi mengenal sastra Lisan Andai-Andai ini.
Sastra Lisan Andai-Andai banyak ditemui di Kawasan Sumatera Selatan. Dituturkan secara turun temurun oleh jurai tua (generasi tua). Seorang penutur sastra lisan Andai-Andai diistilahkan pangandai. Saat acara bercerita cerita andai-andai dinamakan Baandai-andai. Andai-andai dituturkan atau diceritakan saat sedang santai keluarga, adanya hajatan atau perkumpulan warga.
Ciri khas sastra lisan andai-andai yaitu adanya selipan seni dundai. Seni dundai menjadi tonggak utama dari sastra lisan andai-andai. Kalau tidak ada dundai berarti ada yang salah dengan jenis andai-andai tersebut.
Ciri-Ciri Umum Sastra Lisan Andai-Andai.
1.Ada seni dundai di dalam jalan ceritanya.
2.Tidak diketahui kapan tahun dan waktu terjadi.
3.Memuat asal-usul sesuatu.
4.Semua hal di dalam cerita dapat hidup dan berkomunikasi.
5.Adanya pelajaran bagi pendengar dalam cerita.
6.Penuh keajaiban atau hal-hal diluar nalar.
Sastra Lisan Andai-Andai tidak lagi populer saat hadirnya teknologi radio dan televisi. Disusul dengan hadirnya sastra tulias-gambar misalnya komik, novel dan buku-buku cerita. Kemudian disusul dengan gempuran dunia internet dengan hadirnya dunia aplikasi. Sehingga sastra lisan andai-andai benar-benar hilang.
Disini, kami memulai merekonstruksi ulang cerita andai-andai ke dalam buku-buku. Memang memerlukan penelitian untuk mencari orang-orang tua yang masih mengingat cerita-cerita andai-andai.
Tim Penerbit MAF
PT. Media Apero Fublic
Sy. Apero Fublic
Via
Buku Andai-Andai
Posting Komentar